Oleh : Nur Hidayah
Kalian pernah ga sih mendengar pernyataan seperti “ngapain sih cewe harus berpendidikan tinggi, toh ujung-ujungnya nanti di dapur juga”. Mungkin dari kalian pernah mendengar atau bahkan mengalami sendiri hal tersebut. Sebelum lanjut aku ingin cerita (maap nih cerita mulu), beberapa waktu yang lalu aku membaca salah satu buku om piring penulis buku best seller Filosofi Teras yang judulnya The Alpha Girl’s Guide, aku mikirnya pasti bagus nih bukunya karena bercermin sama buku Filosofi Teras yang udah aku baca yang sangat amat recommended (kalian harus baca !) Tapi hey, aku bener-bener ga expect bukunya bakal sebagus bagus itu. Baru beberapa halaman aja yang aku baca udah banyak perspektif baru yang aku dapat. Kalian harus baca buku ini juga, biar ga cuma aku sendiri yang merasa bukunya sebagus itu hahaha. Setelah baca buku ini aku pun ingin berbagi sama kalian tentang salah satu bab yang di bahas dalam buku ini. Sebenarnya banyak yang dibahas dalam buku ini tetapi aku ingin fokus dulu nih tentang perpektif dalam buku tersebut mengenai pernyataan yang di awal kita singgung tadi. Mungkin next aku bakal bahas juga bab-bab yang lain.
Berkaitan dengan pernyataan bahwa perempuan itu ga perlu berpendidikan tinggi karena ujung-ujungnya bakal di dapur juga, itu bener ga sih? Hmm jawabannya bisa iya bisa ga. Setuju karena emang bener perempuan bakal di dapur tetapi ga setuju kalau ga perlu berpendidikan dengan alasan bakal ke dapur. Ini sebenarnya paradigma yang harusnya udah ga laku lagi mengingat saat ini masyarakat sudah modern tetapi, ternyata masih ada saja yang memiliki pemikiran seperti itu. Kenapa hanya laki-laki yang boleh berpendidikan tinggi atau menjadi cerdas. Padahal harusnya ga ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam menuntut ilmu. Kita ga lagi hidup seperti zaman dahulu. Kita sebagai perempuan juga berhak untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya atas dasar apapun, ga peduli latar belakang, ras, agama, dan suku kita. Kita bebas untuk menjadi seorang perempuan yang cerdas. Dan bayangkan jika misalkan kita menjadi seorang ibu tanpa punya ilmu atau pengetahuan apapun, anak kita akan belajar sama siapa? Padahal kita tau bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi seorang anak. Seorang anak akan belajar banyak hal dari ibunya, tetapi bagaimana jika kita tidak tau apa-apa, apa yang akan kita ajarkan. Dan karakter seperti apa yang akan terbentuk pada anak kita, yang notabenenya ibu yang ga tau apa-apa. Kalian bisa membayangkan betapa menyedihkannya jika hal itu terjadi. Dan itu hanya salah satu contoh jika kita sebagai perempuan tidak meraih pendidikan. Kita yang akan dirugikan. Berbeda jika kita menjadi perempuan yang cerdas, berpendidikan, dan mandiri. Hal itu akan sangat membantu kita di masa depan. Misalnya karena kita berpendidikan tinggi maka akses untuk mendapatkan pekerjaan lebih luas maka kita ga perlu khawatir soal financial kita jika misalkan suatu saat ada masalah pada rumah tangga kita, maka kita punya alternatif, jadi kita ga hanya bersandar pada pasangan kita. Sebab hidup ini ga ada yang pasti, kita ga tau besok-besok akan seperti apa. Kemudian kita bisa membantu pasangan kita yang sedang ada masalah dengan pekerjaannya, maka kita tidak akan menjadi beban tetapi justru akan membantu dan menjadi solusi bagi pasangan kita. Lalu kemudian anak kita mungkin akan merasa bangga punya sosok ibu yang berpendidikan dan cerdas. Dan lagi-lagi ini hanya beberapa contoh dari sekian banyak contoh lainnya. Maka apa kalian yakin masih mau setuju dengan pernyataan “cewe ga harus berpendidikan tinggi, toh ujung-ujungnya nanti di dapur juga” ?? aku pikir kalian bisa menyimpulkannya sendiri.